alvian-cs blog

Resiko Jadi Anak IT

Resiko Jadi Anak IT

Secara akronim IT adalah Information Technology berarti suatu aplikasi informasi dan peralatan telekomunikasi yang semuanya itu berhubungan erat dengan KOMPUTER.


Saya sendiri adalah seorang MANTAN anak IT, kenapa mantan? Yah, ceritanya panjang, secara status sosial saya tidak pantas menyandang julukan itu lagi, karena saya sudah pernah TEGA meninggalkan dunia IT pada tahun 2014 dan mencoba lari ke bidang lain (kependidikan). Padahal janji Allah pasti datang. Tetapi alhamdulilah sampai sekarang saya masih bisa menyibukkan diri dengan menjadikan IT sebagai hobi.

Segala sesuatu pasti mempunyai resiko, baik itu dalam profesi maupun bidang lainnya. Semakin besarnya resiko yang ditanggung, semakin besar pula keberhasilan yang menantinya.

Menjadi anak IT memiliki beberapa resiko yang harus anda ketahui, dari yang tidak penting hingga hal yang esensial. Berikut adalah resiko jadi anak IT:

1. Terkadang kita dianggap langsung tahu


Berdasarkan pengalaman saya, baik di sekolah maupun saat di lapangan, kebanyakan teman-teman saya mengeluhkan permasalahan mereka kepada saya seperti BB-nya error, laptop sedang menstruasi, flashdisk tidak kebaca, harddisk eksternal tidak kedetek, hingga ke permasalahan lainnya seputar komputer.

Belum juga saya cek laptop/gadget mereka saya malah udah ditanya apa masalahnya? Berapa biaya gantinya? Bisa selesai hari ini, jam segini apa tidak? Aduuuhh, saya jadi bingung sendiri.

Karena saya tidak tahu segalanya tentang IT, saya yang bodoh ini hanya bisa melongo. Pada umumnya, yang namanya permasalahan pasti baru diketahui setelah mereka mengeceknya kan. Nah, dari sini muncul pemikiran baru di masyarakat bahwa mereka memandang anak IT sebagai orang yang tahu segalanya di bidang komputerisasi dan sejenisnya. Jadi bersyukurlah kita disanjung seperti itu.

2. Jangka waktu kerja yang lama


Saya sangat mengakui akan hal ini, soalnya yang namanya error atau permasalahan bisa terjadi kapanpun. Malam hari pun bisa saja mendapat telfon atau sms dari kustomer untuk datang kerumahnya dan menangani permasalahan yang dihadapinya.

Selain itu, bagi anak IT, programmer khususnya seperti saya, seringkali menghabiskan waktu di depan komputer mengerjakan pekerjaan/proyek yang bisa dilakukan hingga larut malam.

Apalagi kalau anda jago ngoding, dapat dipastikan anda jadi betah ngadep komputer. Jadi diperlukan skill begadang yang mumpuni dan tips agar tidak cepat lelah ngadep komputer.

3. Kesibukkan di dunia nyata kadang terbelenggu

 

Kadang-kadang saat sedang liburan bersama keluarga, tiba-tiba mendapat panggilan dari pihak perusahaan yang terkait kerja sama, katanya ada revisi untuk proyek program ini, itu, jadi harus segera diperbaiki.

Yah, yang namanya perusahaan luar kan mereka tidak mau tahu, mereka sebagai kustomer tentunya menuntut apa yang mereka butuhkan. Tapi untuk meminimalisir kejadian ini bisa saja kok anda membuat kontrak perjanjian tentang kriteria proyek yang akan dibuat, jadi pihak perusahaan tidak bisa menuntut kebutuhan diluar kriteria tersebut.

Saya sendiri sebagai orang yang masih berkecimpung di dunia IT masih menyempatkan diri untuk menuliskan artikel untuk beberapa blog dan website sembari masuk kuliah.

Waktunya benar-benar mepet, bahkan hampir dipastikan seharian saya hanya ngadep komputer dan keluar kamar kos cuma untuk memenuhi kewajiban dan mengisi perut, setelah itu balik lagi, mengerjakan lagi. Tapi semuanya tetap mengasyikan!

Bahkan jika anda termasuk orang yang suka keluyuran sama teman-teman, sepengalaman saya, saya hampir tidak bisa santai-santai seperti itu.

Tapi dibanding melakukan aktivitas yang tidak ada gunanya, lebih baik tetap produktif dan memprioritaskan kewajiban anda terlebih dahulu, meskipun refreshing juga penting. Kuncinya adalah menjadi anak IT yang cerdas mengatur waktu.

4. Terkadang harus jadi sales

 

Bagi anda yang sedang memulai wirausaha di bidang IT, mungkin akan melewati kejadian seperti yang saya alami ini.

Biasanya anda harus menawarkan produk atau jasa anda dengan pergi langsung menjadi sales ke perusahaan untuk bertemu dengan pimpinan atau decision maker-nya. Tidak apa-apa, tidak usah takut, karena selain anda mendapat pengalaman berwirausaha, disana anda juga akan dipandang sangat berpengalaman.

Seperti yang saya singgung sebelumnya bahwa anak IT akan dilihat lebih tahu segala hal tentang komputer jadi mereka akan menaruh rasa percaya terhadap anda.

Namun, jika produk/jasa anda ditolak, tidak usah berkecil hati, anda hanya perlu mengevaluasi apa yang menyebabkan kegagalan bernegosiasi tersebut.  Selain itu demi menjadi technopreneur yang berkualitas, 1000 kali ditolak perusahaan sudah biasa menurut saya. Bagaimanapun juga, nikmati dan maksimalkan apa yang anda lakukan.

5. Terkadang berhadapan dengan orang yang emosi


Banyak teknisi, programmer, bahkan hampir semua pekerjaan akan mengadapi orang yang seperti ini. Jika tidak berhati-hati dalam melakukan pekerjaan, anda bisa kena semprot kustomer.

Seperti contohnya, saya pernah menerima servis printer, permasalahaannya adalah printer tersebut tidak bisa untuk mencetak dan kustomer menginginkan 30 menit selesai diperbaiki.

Setelah saya lakukan penanganan ringan, ternyata tetap tidak bisa, akhirnya saya berniat untuk membongkarnya yang setelah saya cek ternyata mobo-nya sudah rusak. Akhirnya saya jelaskan kalau printer tersebut tidak bisa digunakan, tidak bisa direset, karena motherboardnya rusak.

Kustomernya malah marah dan bilang dia tidak menyuruh saya untuk membongkar, dan hanya mereset saja.

Namun saya jelaskan lagi dengan sabar bahwa karena tidak bisa direset, maka saya bongkar untuk mengetahui penyebabnya dan ternyata motherboardnya sudah rusak.

Kemudian saya menawarkan kalau ingin perbaiki secara total, nanti bisa saya bawa kerumah untuk diperbaiki sekaligus menjabarkan biaya gantinya segini dan segini.

Tapi kustomernya tidak mau tahu, dia inginnya 30 menit jadi, dan dia menolak penawaran saya dengan emosi meluap-luap, tapi usahakan kita tetap sopan dan menjaga silaturahmi, meskipun pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

6. Kita Dianggap Tahu Segala Hal Tentang IT


Yah, banyak masyarakat berasumsi bahwa orang IT identik tahu dengan segala hal yang berhubungan dengan elektronika juga, seperti radio, televisi, maupun alat lainnya.

Namun secara riil, sebenarnya anak IT tidak selalu tahu dengan alat elektronik seperti itu, karena mereka lebih berorientasi ke komputer dan perangkat dunia maya.

Tapi banyak juga masyarakat yang melihat kita tahu lebih seputar elektronik, seperti yang pernah saya alami ketika tetangga saya ingin membetulkan charger HP-nya dan dibawa kerumah saya.

Yah, saya yang bodoh ini kemudian menjelaskan padanya bahwa saya tidak tahu masalah perangkat dalam. Memang anak IT juga punya bidang yang ditekuni masing-masing.

7. Siap bekerja dengan deadline

 

Apalagi jika anda seorang programmer yang bekerja di perusahaan, anda harus siap disiplin dan bertanggung jawab dengan proyek yang anda kerjakan. Jika lelah jangan lupa untuk merefresh diri sejenak, jangan terlalu dipaksakan, namun tetap bertanggung jawab akan tugasnya.

Biasanya beberapa kustomer tidak mau tahu dengan apa yang menjadi kebutuhannya dan menuntut kita untuk bisa menyelesaikan tepat waktu. Namun kita bisa belajar disiplin dan mengindahkan waktu, selalu ambil sisi positif dari apa yang anda lakukan.

8. Orang cenderung akan “berbohong” jika menghadapi suatu masalah


Memang berbohong sudah menjadi teknik tersendiri dalam marketing, meskipun begitu hal tersebut sebenarnya kotor untuk dilakukan. Tapi kostumer yang kita tangani cenderung sering berbohong untuk menjelaskan alasan barangnya rusak, apakah karena malu mengakui kecerobohannya atau bagaimana, hal tersebut malah membuat kita sulit untuk mengidentifikasi pemasalahan yang sebenarnya.

Oleh karena itu, anda harus benar-benar mengeceknya terlebih dahulu sebelum percaya apa yang dikatakan oleh kustomer tersebut. Sama juga dengan kita sebagai orang IT terkadang kita ada saatnya untuk berbohong demi menjaga image kita sebagai seorang IT.

Jika suatu hari anda tidak bisa menangani masalah kustomer, jangan pernah anda mengatakan bahwa “anda tidak bisa”, tapi katakan dengan alasan yang realistis dan logis seperti “Wah ini yang rusak bagian ininya mbak, kebetulan saya tidak begitu paham di bagian ini”,  yang terpenting image anda terjaga jangan sampai tercemar.

Hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga kepercayaan kustomer jika sewaktu-waktu dia ingin meminta tolong anda lagi.

9. Selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi baru


Kita tahu sendiri kan, teknologi berkembang dengan sangat PESAT dalam satu dekade ini. Perasaan baru beberapa tahun yang lalu yang namanya handphone masih dianggap sebagai barang mewah yang dimiliki oleh segelintir kaum elit, sekarang sudah seperti kacang goreng yang tiap orang bisa punya dua, hingga tiga.

Saya saja hingga sekarang masih menggunakan HP jadul bekas kakak saya yang dibeli sekitar tahun 2008, lampu layarnya sudah mati, tapi saya tetap menggunakannya (contoh manusia yang tidak up to date, jangan dicontoh, hehe).

Selain itu, anda sebagai seorang IT juga harus belajar teknologi terbaru seperti yang sekarang sedang ngetren, yaitu teknologi AR. Juga perusahaan IT sedang gencar-gencarnya berlomba membuat teknologi yang mutakhir dan hampir setiap perusahaan sudah memiliki aset yang bertipe sama, dan tinggal dilombakan saja (ex: gadget, sistem operasi, search engine).

Alangkah baiknya sebagai anak IT anda mengikuti berita tentang perkembangan teknologi sekarang (bisa anda ikuti di pcworld.com).

Pada dasarnya anak IT harus rajin belajar karena bukan hanya berita teknologi saja yang selalu update, tapi seperti bahasa pemrograman, framework juga semakin meluas, teknologi laptop dengan ketahanan daya 24 jam, dan masih banyak lagi.

10. Disangka anti sosial


Tidak apa-apa, ini wajar terjadi di jaman sekarang ini. Memang masyarakat jaman sekarang lebih mengindahkan citra daripada fakta, hingga muncul paradigma gengsi ketika melakukan sesuatu. Hal tersebut juga tidak jarang terjadi pada seorang IT seperti saya.

Namun tidak apa-apa, cuek saja, tidak usah hiraukan perkataan orang lain. Tidak usah menutupi fakta yang anda lakukan, menjadi seorang IT adalah suatu kebanggaan karena tidak semua orang bisa seperti ANDA.

Tetapi saran saya, anda harus anti-gengsi, jangan merasa terintimidasi ketika diejek, diolok-olok oleh orang lain, tapi diambil sisi positifnya saja, justru anak IT itu lebih KEREN karena dia sibuk dengan pekerjaannya bukan sibuk kepada hal yang tidak penting.



Itu dia resiko menjadi anak IT, anda bisa memetik sisi positifnya untuk mengevaluasi diri. Resiko tersebut bisa menjadi semangat LUAR BIASA dalam menjalani kehidupan sebagai anak IT. Salam sukses di bidang IT!




4 Comments

4 comments:

  1. ngenes jadi anak IT kan nggak semua harus tau bro

    ReplyDelete
  2. terus semangat ...http://www.maslukis.com/2016/05/template-bloghack.html

    ReplyDelete
  3. Submit your website or blog now for indexing in Google and 300+ search engines!

    Over 200,000 sites handled!

    Submit RIGHT NOW with I NEED HITS!

    ReplyDelete
  4. betul sekali mas brooo, udah 3 tahun jadi anak jalanan, masih dianggap tahu IT
    hahahahah..... semangat

    ReplyDelete

Resiko Jadi Anak IT Resiko Jadi Anak IT